Survey tersebut bertujuan untuk mengetahui tipe teman seperti apakah anda. Jadi proses survey dilakukan selama 2 hari yakni pada tanggal 27 dan 28 Maret 2013, dan dalam 2 hari itu, terdapat 40 responden dengan varian umur antara umur 14 tahun sampai umur 21 tahun. Jadi, melalui postingan ini,saya akan menjelaskan cara kerja survey ini, memperlihatkan hasil dari survey, dan beserta kesimpulan/testimoni yang saya dapatkan.
Pertama,dengan cara menjawab 5 pertanyaan yang saya berikan ini,responden bisa mengetahui tipe teman seperti apakah dia. Ada 3 tipe teman yang bisa diketahui antara lain:
1. Kebanyakan jawaban a:
Anda sangat dekat dengan teman anda, tetapi ketika dibutuhkan - anda menghilang. Masa anda terus mengecewakan teman anda?(tipe yang tidak setia)
2. Kebanyakan jawaban b:
Ketika kita bicara dengan kesetiaan, anda akan membela teman anda apapun situasinya. Tapi apakah anda tidak merasa terlalu percaya dengan teman anda?(tipe yang sangat setia)
3. Kebanyakan jawaban c:
Anda bisa mengetahui antara kesetiaan dengan kejujuran - kadang seorang teman membutuhkan kejujuran, walau itu menyakitkan bukan?(tipe yang tahu batasan waktu/situasi)
Sekarang saya akan memperlihatkan diagram dari jawaban yang telah responden berikan.
Soal nomor 1,ketika responden diajak untuk pergi ke pesta dengan teman tetapi pada saat yang sama mereka ingin melakukan sesuatu hal,hanya 2% saja yang memilih berbohong dan mengecewakan teman mereka,sebanyak 71% responden memilih untuk pergi dengan teman mereka dan merelakan acara tv kesukaan mereka, dan 26% responden menolak ajakan teman mereka dan memberitahukan alasannya.
Bisa dilihat bahwa umumnya responden memilih untuk merelakan acara yang sebenarnya sangat ingin mereka nonton karena mereka tidak ingin mengecewakan teman mereka.
Soal nomor 2,responden diberikan sebuah situasi dimana ia mendengar sebuah gosip bahwa teman dekat mereka telah melakukan suatu hal yang sangat buruk. Hanya 4% responden mempercayai gosip tersebut dan tidak mau berteman lagi dengan teman dekat mereka,78% responden mempercayainya,tetapi tetap berteman dengan teman mereka sambil menunggu teman mereka menjelaskan yang sebenarnya, dan 18% responden langsung membela teman mereka di tempat.
Dari soal nomor 2,disimpulkan bahwa secara garis besar responden memilih untuk diam ketika mereka mendengar gosip tidak sedap mengenai teman mereka, dan responden berharap teman mereka sendiri yang akan menceritakan kejadian yang sebenarnya,apakah ia melakukannya ataupun tidak.
Soal nomor 3,situasi yang diberikan adalah ketika teman responden hendak mencontek pekerjaan rumah responden,2% memilih untuk melaporkan teman mereka kepada guru yang bersangkutan, 38% responden membiarkannya dan sisanya yakni sebesar 60% memilih untuk tidak memberikan contekan, tetapi menawarkan untuk berdiskusi bersama.
Soal nomor 4 bercerita ketika responden dituduh telah melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya,melainkan temannyalah yang melakukannya, 29% responden mengatakan bahwa ia tidak melakukannya tetapi temannya, 4% menerima tuduhan itu dengan harapan nantinya temannya juga ikut melakukan hal yang sama, 67% menjelaskan bahwa ia tidak melakukannya tetapi berusaha menutupi kenyataan bahwa temannya lah yang melakukan.
Dan terakhir,soal nomor 5. Teman responden tidak datang juga walaupun mereka sudah membuat janji menonton bersama dan film yang hendak ditonton juga sudah diputar. 4% responden memilih untuk langsung pulang dan tidak mau mengajak teman mereka lagi, 30% melupakan kejadian itu dan percaya teman mereka memiliki alasannya. Sedangkan 66% responden memilih untuk menonton film itu sendirian,kemudian mencari tahu alasan teman mereka tidak bisa hadir.
KESIMPULAN
Berdasarkan 5 pertanyaan yang diberikan,dapat disimpulkan bahwa umumnya responden merupakan tipe 3, yakni tipe yang bisa membaca situasi,yang tahu waktunya untuk jujur walau kadang harus menyakiti perasaan temannya, waktunya untuk membela teman mereka. Tipe ini merupakan tipe yang paling ideal,karena berhubung pada zaman sekarang ini kebanyakaan kriminalitas terjadi akibat dari ajakan teman terdekat yang terakhirnya bisa menjerumuskan anda sendiri seperti rokok,narkoba geng motor dll.
Hasil polling ini didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut:
nomor 1, 2%(a),71%(b),26%(c) ----> jawaban b paling banyak
nomor 2, 4%(a), 78%(b), 18%(c) ---> jawaban b paling banyak
nomor 3, 2%(a), 38%(b),60%(c) ----> jawaban c paling banyak
nomor 4, 29%(a), 4%(b), 67%(c) ---> jawaban c paling banyak
nomor 5, 4%(a), 30%(b), 66%(c) ---> jawaban c paling banyak
TESTIMONI/PENDAPAT
Hasil polling ini didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut:
nomor 1, 2%(a),71%(b),26%(c) ----> jawaban b paling banyak
nomor 2, 4%(a), 78%(b), 18%(c) ---> jawaban b paling banyak
nomor 3, 2%(a), 38%(b),60%(c) ----> jawaban c paling banyak
nomor 4, 29%(a), 4%(b), 67%(c) ---> jawaban c paling banyak
nomor 5, 4%(a), 30%(b), 66%(c) ---> jawaban c paling banyak
TESTIMONI/PENDAPAT
Ini adalah pertama kalinya saya membuat sebuah survey. Pertanyaan tersebut saya pilih dengan latar belakang kehidupan siswa yang masih sekolah maupun mahasiswa yang sekarang sedang kuliah. Dalam hidup, kata teman tentu tak bisa luput. Kita membutuhkan teman untuk menyokong kita ketika kita sedang terpuruk masalah, canda tawa dengan teman ketika sukacita. Tapi pada zaman sekarang ini kita harus lebih selektif dalam memilih teman. Seperti yang saya bicarakan pada kesimpulan diatas, teman bisa membawa kita menuju hal yang lebih baik,tetapi bisa juga ke hal yang buruk. Contohnya adalah jika seseorang itu berteman dengan kelompok orang yang rajin,maka secara langsung tak langsung,ia juga akan menjadi seorang yang rajin. Tetapi, jika ia bergabung dengan kelompok pemalas,maka ia juga akan menjadi orang yang malas.
Berteman itu adalah hal yang wajar dan pasti dilakukan oleh setiap orang yang ada di dunia ini,namun kita harus sedikit lebih selektif dan tahu mana yang baik dan mana yang jahat.
:)
:)