Friday, March 29, 2013

Hasil Survey Tentang Pertemanan

Baru-baru ini kami mendapatkan sebuah tugas untuk membuat sebuah survey, dan saya memutuskan untuk membuat sebuah survey dengan judul "Are you a loyal friend?"
Survey tersebut bertujuan untuk mengetahui tipe teman seperti apakah anda. Jadi proses survey dilakukan selama 2 hari yakni pada tanggal 27 dan 28 Maret 2013, dan dalam 2 hari itu, terdapat 40 responden dengan varian umur antara umur 14 tahun sampai umur 21 tahun. Jadi, melalui postingan ini,saya akan menjelaskan cara kerja survey ini, memperlihatkan hasil dari survey, dan beserta kesimpulan/testimoni yang saya dapatkan.
Pertama,dengan cara menjawab 5 pertanyaan yang saya berikan ini,responden bisa mengetahui tipe teman seperti apakah dia. Ada 3 tipe teman yang bisa diketahui antara lain:

1. Kebanyakan jawaban a:
Anda sangat dekat dengan teman anda, tetapi ketika dibutuhkan - anda menghilang. Masa anda terus mengecewakan teman anda?(tipe yang tidak setia)

2. Kebanyakan jawaban b:
Ketika kita bicara dengan kesetiaan, anda akan membela teman anda apapun situasinya. Tapi apakah anda tidak merasa terlalu percaya dengan teman anda?(tipe yang sangat setia)

3. Kebanyakan jawaban c:
Anda bisa mengetahui antara kesetiaan dengan kejujuran - kadang seorang teman membutuhkan kejujuran, walau itu menyakitkan bukan?(tipe yang tahu batasan waktu/situasi)

Sekarang saya akan memperlihatkan diagram dari jawaban yang telah responden berikan.
Soal nomor 1,ketika responden diajak untuk pergi ke pesta dengan teman tetapi pada saat yang sama mereka ingin melakukan sesuatu hal,hanya 2% saja yang memilih berbohong dan mengecewakan teman mereka,sebanyak 71% responden memilih untuk pergi dengan teman mereka dan merelakan acara tv kesukaan mereka, dan 26% responden menolak ajakan teman mereka dan memberitahukan alasannya.
Bisa dilihat bahwa umumnya responden memilih untuk merelakan acara yang sebenarnya sangat ingin mereka nonton karena mereka tidak ingin mengecewakan teman mereka.



Soal nomor 2,responden diberikan sebuah situasi dimana ia mendengar sebuah gosip bahwa teman dekat mereka telah melakukan suatu hal yang sangat buruk. Hanya 4% responden mempercayai gosip tersebut dan tidak mau berteman lagi dengan teman dekat mereka,78% responden mempercayainya,tetapi tetap berteman dengan teman mereka sambil menunggu teman mereka menjelaskan yang sebenarnya, dan 18% responden langsung membela teman mereka di tempat.
Dari soal nomor 2,disimpulkan bahwa secara garis besar responden memilih untuk diam ketika mereka mendengar gosip tidak sedap mengenai teman mereka, dan responden berharap teman mereka sendiri yang akan menceritakan kejadian yang sebenarnya,apakah ia melakukannya ataupun tidak.



Soal nomor 3,situasi yang diberikan adalah ketika teman responden hendak mencontek pekerjaan rumah responden,2% memilih untuk melaporkan teman mereka kepada guru yang bersangkutan, 38% responden membiarkannya dan sisanya yakni sebesar 60% memilih untuk tidak memberikan contekan, tetapi menawarkan untuk berdiskusi bersama.



Soal nomor 4 bercerita ketika responden dituduh telah melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya,melainkan temannyalah yang melakukannya, 29% responden mengatakan bahwa ia tidak melakukannya tetapi temannya, 4% menerima tuduhan itu dengan harapan nantinya temannya juga ikut melakukan hal yang sama, 67% menjelaskan bahwa ia tidak melakukannya tetapi berusaha menutupi kenyataan bahwa temannya lah yang melakukan.



Dan terakhir,soal nomor 5. Teman responden tidak datang juga walaupun mereka sudah membuat janji menonton bersama dan film yang hendak ditonton juga sudah diputar. 4% responden memilih untuk langsung pulang dan tidak mau mengajak teman mereka lagi, 30% melupakan kejadian itu dan percaya teman mereka memiliki alasannya. Sedangkan 66% responden memilih untuk menonton film itu sendirian,kemudian mencari tahu alasan teman mereka tidak bisa hadir.



KESIMPULAN
Berdasarkan 5 pertanyaan yang diberikan,dapat disimpulkan bahwa umumnya responden merupakan tipe 3, yakni tipe yang bisa membaca situasi,yang tahu waktunya untuk jujur walau kadang harus menyakiti perasaan temannya, waktunya untuk membela teman mereka. Tipe ini merupakan tipe yang paling ideal,karena berhubung pada zaman sekarang ini kebanyakaan kriminalitas terjadi akibat dari ajakan teman terdekat yang terakhirnya bisa menjerumuskan anda sendiri seperti rokok,narkoba geng motor dll.
Hasil polling ini didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut:

nomor 1, 2%(a),71%(b),26%(c) ----> jawaban b paling banyak
nomor 2, 4%(a), 78%(b), 18%(c) ---> jawaban b paling banyak
nomor 3, 2%(a), 38%(b),60%(c) ----> jawaban c paling banyak
nomor 4, 29%(a), 4%(b), 67%(c) ---> jawaban c paling banyak
nomor 5, 4%(a), 30%(b), 66%(c) ---> jawaban c paling banyak


TESTIMONI/PENDAPAT
Ini adalah pertama kalinya saya membuat sebuah survey. Pertanyaan tersebut saya pilih dengan latar belakang kehidupan siswa yang masih sekolah maupun mahasiswa yang sekarang sedang kuliah. Dalam hidup, kata teman tentu tak bisa luput. Kita membutuhkan teman untuk menyokong kita ketika kita sedang terpuruk masalah, canda tawa dengan teman ketika sukacita. Tapi pada zaman sekarang ini kita harus lebih selektif dalam memilih teman. Seperti yang saya bicarakan pada kesimpulan diatas, teman bisa membawa kita menuju hal yang lebih baik,tetapi bisa juga ke hal yang buruk. Contohnya adalah jika seseorang itu berteman dengan kelompok orang yang rajin,maka secara langsung tak langsung,ia juga akan menjadi seorang yang rajin. Tetapi, jika ia bergabung dengan kelompok pemalas,maka ia juga akan menjadi orang yang malas.
Berteman itu adalah hal yang wajar dan pasti dilakukan oleh setiap orang yang ada di dunia ini,namun kita harus sedikit lebih selektif dan tahu mana yang baik dan mana yang jahat.
:)

Sunday, March 24, 2013

Sensasi & Persepsi

Dalam dunia psikologi sering terdengar istilah "Sensasi dan Persepsi". Sebenarnya apa sih arti dari istilah tersebut? Kali ini saya akan membahas sedikit mengenai definisinya sekaligus memberikan contoh langsung dari pengalaman pribadi saya.

Ok,Sensasi dan Persepsi itu sendiri adalah 2 hal yang berbeda,tetapi saling berhubungan,bahkan mungkin tak bisa dipisahkan. Kita mulai dulu dari Sensasi.

SENSASI

menurut wikipedia, Sensasi adalah deteksi energi fisik yang dihasilkan atau dipantulkan oleh objek-objek fisik yang terjadi ketika energi dalam lingkungan eksternal atau dalam tubuh merangsang reseptor dalam kelima  indra. Sensasi tersebut meliputi penglihatan(mata), bunyi(telinga), bau(hidung), rasa(lidah), dan sentuhan(kulit).
Erat kaitan antara sensasi dengan alat indera karena hanya dengan kelima alat indera kita sajalah sensasi yang dihasilkan oleh suatu objek bisa kita terima. Jadi,secara umum sensasi merupakan proses penerimaan, penerjemahan dan penyampaian informasi dari dunia luar.

PERSEPSI

Sedangkan Persepsi itu sendiri adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka dan seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan. Dengan kata lain,persepsi itu adalah sebuah respons yang kita berikan akibat dari sensasi yang kita terima dan respons tersebut cenderung berhubungan dengan pengalaman kita.

Jadi,sensasi itu merupakan bagian dari persepsi. Tanpa adanya sensasi tidak akan ada persepsi. Sensasi diproses oleh sistem indera kita sampai akhirnya dihasilkan sebuah persepsi.

Baiklah,langsung saja kita menuju ke contoh dari hubungan antara sensasi dengan persepsi berdasarkan pengalaman pribadi saya. Saya sendiri itu adalah orang yang memiliki kemampuan rata-rata. Ketika masa SMA pembagian kelasnya berdasarkan nilai yang kita dapatkan pada masa SMP dulu. Berhubung karena nilai saya tergolong rendah cukup-cukup makan,saya masuk ke kelas belakang yakni X-5. Nah, pada saat itu kami dipencar dan sebagai akibatnya pada hari pertama di SMA saya sendirian, hanya beberapa orang saja yang saya kenal,itupun tidak akrab banget. Orang-orang yang pertama kali melihat saya selalu terkejut. Persepsi mereka ialah saya adalah anak pintar, oleh karena itu sering saya mendengar comment teman-teman bahkan dari adik kelas saya "Kok dia bisa masuk X-5 ya??". Hal ini mungkin disebabkan karena jenis kacamata yang saya pakai pada waktu itu dan juga bentuk wajah saya.

Jadi,dalam pengalaman ini, sensasi yang teman saya terima adalah dari muka saya yang bagi mereka merupakan ciri orang pintar dan akibat dari sensasi tersebut, persepsi mereka menganggap saya termasuk orang pintar. Yah,Never judge a book by its cover.

mungkin itu saja mengenai sensasi dan persepsi yang bisa saya berikan. Semoga dengan postingan ini setidaknya bisa membantu teman-teman. :)

Saturday, March 23, 2013

TEORI BELAJAR

Hi guys..
untuk postingan kali ini,saya akan menjelaskan sebuah teori belajar sebagai tugas diskusi kami yang diberikan oleh dosen..
nah,bier rapi saya akan mensusunnya serapi dan sebaik mungkin
hhe
Kata kunci kami ialah HUKUM
saya masuk dalam KELOMPOK 6
anggota-anggotanya antara lain:
1. 101402100 - Samuel Ebenezer
2. 111402041 - Calvin Matias
3. 111402057 - Azmi Nur Nst
4. 111402081 - Ruri Dwipari
5. 111402103 - Anita Ratna Sari

hal yang kami bahas adalah mengenai tokoh pencetus teori belajar tersebut,definisinya dan contohnya.


Tokoh pencetus teori belajar hukum bernama Thorndike. Kalian bisa melihat foto dari beliau disamping.Nama lengkapnya adalah Edward Lee "Ted" Thorndike, lahir pada tanggal 31 Agustus 1874,meninggal pada tanggal 9 Agustus 1949. Beliau merupakan seorang psikolog amerika dan terkenal dengan TEORI KONEKSIONISME. Tapi untuk sekarang saya hanya akan menjelaskan teori belajar hukum yang beliau buat.
Ciri-ciri belajar menurut Thorndike ada 4 yakni:
1. adanya motif pendorong aktifitas belajar.
2. adanya beberapa respon terhadap suatu hal.
3. adanya penhapusan respon-respon yang tidak sesuai.
4. adanya kemajuan reaksi-reaksi mencapai suatu tujuan.

Nah,hukum-hukum teori belajar Thorndike ada 3 jika dihubungkan dengan stimulus dengan respons.
1. Hukum Kesiapan (Law of Readiness)
maksudnya adalah dalam proses belajar,semakin kuat atau besar tingkat kesiapan suatu organisme,baik itu kesiapannya dalam memberikan stimulus,maupun kesiapanya dalam memberikan sebuah respons, semakin besar juga kepuasan yang didapat oleh individu-individu tersebut dan semakin kuat asosiasi yang terbentuk.
Contoh:
jika dalam 1 kelas terdapat 2 murid dan 1 guru,murid A merupakan murid yang malas dan tidak siap belajar sedangkan murid B adalah murid yang rajin dan siap menimba ilmu, tentu murid A tidak akan bisa memberikan respons yang baik dan cenderung menghindari pertanyaan guru, sedangkan murid B pastinya akan memberikan respons walau dia tidak mengerti akan hal yang diajarkan dan terciptalah asosiasi yang kuat antara guru dan murid.
2. Hukum Latihan (Law of Exercise)
artinya adalah dalam proses belajar,semakin sering suatu organisme mengulang atau melatih(menggunakan) tingkah laku atau responsnya,semakin besar juga asosiasi yang didapatkannya,karena organisme tersebut akan terstimulus untuk mencari jalan keluar dari permasalahannya. layaknya sebuah peribahasa "Pratice makes Perfect".
Contoh:
ketika seorang murid mendapatkan sebuah PR,tentu dia akan berusaha untuk mengerjakannya dan menyiapkannya karena jika tidak ada kemungkinan dia akan mendapatkan nilai jelek. Jika setiap minggunya dia mendapatkan PR, dan tiap minggunya dia menyelesaikannya, lama-lama dia akan terbiasa dan hafal dengan penyelesaiannya dan menjadi lebih lihai.
3. Hukum Akibat (Law of Effect)
maksudnya, dalam proses belajar terjadi hubungan timbal balik atau asosiasi dengan pihak yang mengstimulus dan pihak yang mengrespons. Hukum akibat lebih terfokus pada pihak pengrespons. Jika akibat dari respons yang diberikan bersifat positif atau menyenangkan, pihak yang memberi respons akan jauh lebih terstimulus untuk memberikan respons lebih. Sebaliknya juga,jika bersifat negatif atau kurang menyenangkan, respons berikutnya yang akan diberikan menjadi kurang.
Contoh:
ketika seorang murid bertanya kepada guru, dan jawaban dari guru terkesan sembarangan atau kurang memuaskan ataupun guru tersebut tidak menghiraukan,murid akan menjadi minder untuk menanyakan pertanyaan selanjutnya.


nah,untuk referensi yang saya pakai,ini saya berikan link ke website yang bisa menampilkan info lebih jelasnya.
http://en.wikipedia.org/wiki/Edward_Thorndike
http://catatantanti.blogspot.com/2012/08/teori-belajar-thorndike-pavlop-dan.html

Testimoni/pendapat
Menurut saya teori belajar itu jika didasarkan pada kata kunci hukum terbagi menjadi 3 bagian. Proses belajar mengajar itu berhasil dilakukan jika yang memberi stimulus(guru.dosen) berhasil mencapai target dari subjek yang akan diberikan perharinya dan pengrespons(murid) berhasil mendapatkan stimulusnya dan juga memberikan respons bahwa ia mengerti akan apa yang ia pelajari. Guru dan murid jika ingin proses belajar mengajar berhasil harus memperhitungkan 3 hukum diatas.

jadi,itu saja sekilas informasi yang bisa saya berikan.
semoga bermanfaat
:)




Sunday, March 10, 2013

Real Racing 3 for ios and android

hello guys.
kali ini saya akan membahas tentang sebuah game terbaru buatan fire monkey dengan genre racing.
yapz,dari gambar disamping,tentu bagi kalian ios user sudah bisa menebak.. game tersebut adalah Real Racing3. Game ini dirilis pada tanggal 28 Februari 2013 dan sampai pada siang ini,game ini masih FREE alias bebas didownload oleh kalian ios user. nah,kabar baiknya,berhubung karena vendor asli dari game ini sudah bekerja sama dengan EA, game ini juga bisa dinikmati oleh kalian android user juga..
tapi,karena ini masih tergolong baru,mungkin hanya beberapa android user dengan android devices tertentu saja yang bisa menginstall dan menikmati game tsb tanpa ada masalah.
nah,sekarang saya akan membahas perbedaan utama antara real racing 3 dengan real racing 2 pendahulunya.
yang pertama saya rasakan ketika menstart game ini adalah diberikannya sebuah test drive. So,bagi kalian yang pertama kali mencoba game ini akan tertolong dan bisa membiasakan diri.
dari cars yang diberikan cukup keren,karena kali ini real racing 3 menambahkan cukup banyak exotics cars seperti Porsche, Lamborghini, Dodge, Bugatti, and Audi. pokoknya keren abis..
dari segi permainan,cukup banyak mode baru yang bisa dimainkan seperti drag race,speed snap,head to head dan beberapa yang sudah ada di real racing 2
cars yang diowned bisa rusak dan untuk merepairnya akan dikenakan biaya serta untuk mengupgrade cars sekarang juga dikenakan waktu pengiriman.. wkwkkw.. makin nyata aja,sparepartsnya mesti diindent lagi..
dari segi grafik,mungkin masih kalah berhubung game ini masih belum HD(High Definition)
sayangnya,real racing 3 membuang multiplayer yang ada di pendahulunya dan mengantinya dengan TSM(Time Shifted Multiplayer) perbedaanya dalah users bertanding secara online dengan friends yang juga ada bermain dan yang dilihat adalah waktunya.
ya,semoga j fire monkey cepat" merilis game versi HD tersebut..
nah,saya juga akan memberikan link untuk mendownload game ini

ios user(ipad,iphone,ipod) :
https://itunes.apple.com/us/app/real-racing-3/id556164008?mt=8&ign-mpt=uo%3D2

android user:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ea.games.r3_row&feature=search_result#?t=W251bGwsMSwxLDEsImNvbS5lYS5nYW1lcy5yM19yb3ciXQ..

nah,beberapa screenshotnya: